syalom


widget

welcome


widget

Rabu, 14 Desember 2011

BAB 13 TANGGUNG JAWAB SOSIAL SUATU BISNIS



1.       Benturan dengan kepentingan masyarakat
Klasifikasi aspek pendorong tanggung jawab social.
Dalam menunaikan tanggung jawab sosial, perusahaan dituntut untuk mengindahkan etika bisnis. Hal – hal pendorong dilaksanakannya etika bisnis :
1.    Dorongan dari pihak luar, dari lingkungan masyarakat.
2.    Dorongan dari dalam bisnis itu sendiri, sisi humanisme pebisnis yang melibatkan rasa, karsa dan karya.
2.       Dorongan tanggung jawab social
Manfaat penerapan manajemen orientasi kemanusiaan
·           Peningkatan moral kerja karyawan yang berakibat membaiknya semangat dan produktivitas kerja
·           Adanya partisipasi bawahan dan timbulnya rasa ikut memiliki sehingga tercipta kondisi manajemen partisipasif.
·           Penurunan absen karyawan yang disebabkan kenyaman kerja sebagai hasil hubungan kerja yang menyenangkan dan baik.
·           Peningkatan mutu produksi yang diadakan oleh terbentuknya rasa percaya diri karyawan.
·           Kepercayaan konsumen yang meningkatkan dan merupakan dasar bagi perkembangan selanjutnya dari perusahaan
3.       Etika Bisnis
Etika bisnis merupakan etika terapan. Etika bisnis merupakan aplikasi pemahaman kita tentang apa yang baik dan benar untuk beragam institusi, teknologi, transaksi, aktivitas dan usaha yang kita sebut bisnis. Etika dan Bisnis, mendeskripsikan etika bisnis secara umum dan menjelaskan orientasi umum terhadap bisnis, dan mendeskripsikan beberapa pendekatan khusus terhadap etika bisnis, yang secara bersama-sama menyediakan dasar untuk menganalisis masalah-masalah etis dalam bisnis.

3.1  Hubungan Antara Bisnis Dengan Konsumen
Hubungan antara bisnis dengan konsumen merupakan hubungan yang mendasar dalam berbisnis, bisnis dengan konsumen terkadang / biasanya mengenai kualitas produk, promosi barang, kemasan, dll.
3.2  Hubungan Dengan karyawan
biasa juga disebut hubungan antara employer dengan employee. Di dalamnya termasuk penerimaan, latihan, promosi, transfer, demosi, dan PHK.
3.3  Hubungan Antar Bisnis
Pemberian informasi hubungan yang terjadi diantara perusahhan, baik perusahaan kolega, pesaing, penyalur, grosir maupun distributornya.
3.4  Hubungan Dengan Investor
Dalam pemberian informasi kepada investor maupun calon investor harus tepat, Untuk menghindari pengambilan keputusan yang keliru.
3.5  Hubungan dengan Lembaga – Lembaga Keuangan
Hubungan dengan lembaga – lembaga keuangan, dalam hal ini yang paling sering berhubungan dengan perusahaan adalah Lembaga Perpajakan yang berkaitan dengan jumlah pajak yang harus dibayar melalui hasil analisa laporan keuangan perusahaan.
4.       Bentuk – Bentuk Tanggung Jawab Sosial Suatu Bisnis

4.1  Hubungan industrial Pancasila (HIP)
sistem hubungan yang terbentuk antara para pelaku dalam proses produksi barang dan jasa yang terdiri dari unsur pengusaha,pekerja/buruh, dan pemerintah yang didasarkan pada nilai nilai Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945
4.2  Dampak Lingkungan (AMDAL)
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup  yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan kegiatan di Indonesia. AMDAL ini dibuat saat perencanaan suatu proyek yang diperkirakan akan memberikan pengaruh terhadap lingkungan hidup di sekitarnya.

Amdal telah dikembangkan sejak tahun 1970 dimana terdapat duaalasan pokok perlunya amdal tsb:
1.      Karena UU dan PP menghendaki demikian yg memaksa pemilik proyek
memperhatikan lingkungan.
2.      Amdal harus dilakukan agar kualitas lingkungan tidak rusak dengan
adanya proyek-proyek.
Beberapa peran Amdal yaitu:
1. Peran amdal dalam pengelolaan lingkungan.
2. Peran amdal dalam pengelolaan proyek. 
3. Peran amdal sebagai dokumen penting.
4.3  Penerapan Prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Penekanan pada faktor keselamatan pekerja, dengan mempergunakan alat-alat yang banyak berfungsi untuk menjaga keselamatan, seperti masker pelindung, topi pengaman, dll.
4.4  Perkebunan Inti Rakyat (PIR)
Perkebunan Inti Rakyat merupakan sistem perkebunan yang melibatkan perkebunan besar milik Negara dan kecil milik masyarakat. Perkebunan besar berfungsi sebagai inti penggerak perkebunan di mana semua bahan bakunya diambil dari perkebunan kecil di sekitarnya.
4.5  Sistem Bapak Angkat dan Anak Angkat
Seperti seorang bapak mengangkat seorang anak, untuk menjadi anak angkatnya, System ini melibatkan pengusaha besar yang mengangkat pengusaha kecil atau menengah mitra kerja yang harus mereka bina.
Sumber:




Tidak ada komentar:

Posting Komentar