syalom


widget

welcome


widget

Senin, 13 Oktober 2014

ETIKA BISNIS


Etika, berasal dari bahasa Latin, berarti falsafah moral dan merupakan cara hidup yang benar dilihat dari sudut budaya, susila, dan agama.
Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat.
Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional.

Prinsip-prinsip Etika Bisnis
Pada dasarnya, setiap pelaksanaan bisnis seyogyanya harus menyelaraskan proses bisnis tersebut dengan etika bisnis yang telah disepakati secara umum dalam lingkungan tersebut. Sebenarnya terdapat beberapa prinsip etika bisnis yang dapat dijadikan pedoman bagi setiap bentuk usaha.
Sonny Keraf (1998) menjelaskan bahwa prinsip etika bisnis adalah sebagai berikut:
 1. Prinsip Otonomi,  yaitu sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadarannya tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan.
 2. Prinsip Kejujuran, bisnis tidak akan bertahan lama jika tidak ada kejujuran, karena kejujuranmerupakan modal utama untuk memperoleh kepercayaan dari mitra bisnis-nya, baik berupa kepercayaan komersial, material, maupun moril. Kejujuran menuntut adanya keterbukaan dan kebenaran.
 3. Prinsip Keadilan, prinsip ini menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuaidengan aturan yang adil dan kriteria yang rasional objektif dan dapatdipertanggungjawabkan. Keadilan berarti tidak ada pihak yang dirugikan hak dan kepentingannya.
 4.  Prinsip Saling Menguntungkan (Mutual Benefit Principle), prinsip ini menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak.
 5. Prinsip Integritas Moral,  terutama dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis atau perusahaan, agar perlu menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baik pimpinan atau orang-orangnya maupun perusahaannya.

PERILAKU ETIKA DALAM BISNIS
1.     Lingkungan Bisnis Yang Mempengaruhi Perilaku Etika
Di lingkungan bisnis saat ini, mempertahankan nilai-nilai kita  merupakan hal yang sangat penting untuk mempertahankan kepercayaan dari  semua pihak yang menjadi bagian dari keberhasilan bisnis kita. Nilai-nilai tersebut yaitu nilai moral, tanggung jawab, mempertahankan jati diri dan menciptakan persaingan yang sehat.
Jadi untuk menghasilkan suatu etika didalam lingkungan  berbisnis yang menjamin adanya kepedulian antara satu pihak dan pihak lain, tidak perlu pembicaraan yang bersifat global yang mengarah kepada suatu aturan, hanya cukup pada Pedoman yang menjelaskan  standar-standar nilai termasuk  tanggung jawab dan etika kita, serta memberikan pedoman nyata tentang  perilaku yang diharapkan dari kita. 
2.     Kesaling - tergantungan antara Bisnis dan Masyarakat
Hubungan antara bisnis dan masyarakan dapat diibaratkan seperti simbiosis mutualisme yaitu dua hubungan yang saling bergantung dan menguntungkan satu pihak dengan pihak lain. Sehingga dapat dikatakan bahwa bisnis dan masyarakan tidak bisa dipisahkan.
Hubungan bisnis dan masyarakat yang tidak bisa dipisahkan itu membawa serta etika-etika tertentu dalam kegiatan bisnisnya, baik etika itu antara sesama pelaku bisnis maupun etika bisnis terhadap masyarakat dalam hubungan langsung maupun tidak langsung.
3.     Kepedulian Pelaku Bisnis Tehadap Etika
Bisnis yang baik bukan saja bisnis yang menguntungkan, tetapi bisnis yang baik adalah selain bisnis tersebut menguntungkan juga bisnis yang baik secara moral. Pelaku bisnis harus mampu mengembangkan dan memanifestasikan sikap tanggung jawab terhadap masyarakat sekitarnya.
4.     Perkembangan Dalam Etika Bisnis
Etika bisnis pertama kali timbul di negara Amerika Serikat di tahun 1970an. Pada tahun-tahun sebelumnya etika bisnis marak bicarakan secara ilmiah, yang intinya membahas mengenai masalah ekonomi dan bisnis sebagai salah satu topik penting untuk dikembangkan di zaman bisnis modern. Tahun 1980-an perkembangan etika bisnis berkembang di kawasan eropa barat dan sekitarnya dan menjadi fenomena global pada tahun 1990-an. Kini etika bisnis bisa dipelajari, dan di kembangkan di seluruh dunia.
Etika bisnis sangat diperlukan semua orang dan sudah menjadi kajian ilmiah meluas dan dalam etika bisnis semakin dapat di sejajarkan diantara ilmu-ilmu lain yang sudah mapan dan memiliki ciri-ciri khusus sebagai sebuah cabang ilmu.
Kini masyarakat berada dalam fase perkembangan bisnis dan ekonomi modern yang pesat yang berarti persaingan dalam etika bisnis juga akan semakin berkembang pesat.
5.     Etika Bisnis dan Akuntan
Akuntansi sebagai profesi memiliki kewajiban untuk mengabaikan kepentingan pribadi dan mengikuti etika profesi yang telah ditetapkan.  Kita harus mengakui bahwa akuntansi adalah bisnis, dan tanggung jawab utama dari bisnis adalah memaksimalkan keuntungan, Tetapi kalau hal ini dilakukan tanpa memperhatikan etika, maka hasilnya sangat merugikan. Tanpa etika di dalam bisnis, maka perdagangan tidak akan berfungsi dengan baik.



Sumber Refrensi: